Sesuai dengan namanya, ayam petelur sengaja dipelihara atau diternakkan untuk menghasilkan telur. Tentu diperlukan perawatan yang bagus supaya kualitas telur yang dihasilkan juga bagus, terutama dari pakannya. Oleh karena itu, artikel ini akan fokus membahas terkait pakan ayam petelur, termasuk cara memilih pakan yang bagus dan rekomendasinya.
Cara Memilih Pakan untuk Ayam Petelur
Ayam petelur, atau yang dikenal layer, biasanya mulai menghasilkan telur begitu memasuki usia 20 minggu. Pakan ayam petelur yang diberi pada usia ini harus kaya kalsium untuk menghasilkan kualitas telur terbaik.
Jumlah kebutuhan kalsium yang diperlukan dari pakan ayam petelur sekitar 3–4,5 g/ayam/hari. Jadi kalau Anda memiliki 100 ekor ayam, maka harus menyediakan pakan yang bisa memberikan asupan kalsium hingga 450 gram.
Lantas apa yang terjadi kalau pakan ayam petelur yang dipilih belum mencukupi kebutuhan kalsium terebut? Ayam akan mengeluarkan telur dengan cangkang yang mudah pecah hingga mengalami penurunan produksi telur. Jadi untuk membantu Anda memilih produk pakan yang tepat, berikut sudah dirangkumkan cara-cara memilih pakan untuk ayam petelur.
Kenali 3 fase pemberian pakan ayam petelur
Terdapat 3 fase pemberian pakan ayam petelur, yaitu fase awal (starter), fase pertumbuhan (grower), dan fase finisher (layer). Supaya bisa memberikan pakan ayam petelur yang tepat, Anda perlu kenali dulu ketiga fase tersebut.
Fase starter
Fase starter yaitu pemberian pakan ayam petelur pada umur 1 hari (DOC) sampai umur 6-8 minggu. Pada fase ini, anak ayam membutuhkan asupan protein, asam amino, Vitamin, Mineral dan energi yang tinggi. Rekomendasi nutrisi pakan ayam pada masa starter, yaitu 20% protein, 1% kalsium, 0,45% fosfor, 0,18% natrium, dan berbagai asam amino, seperti lisin, metionin, serta triptofan.
Selain dari segi pemberian pakan ayam petelur, ayam di fase starter perlu diberi vitamin dan vaksin untuk mencegah timbulnya penyakit. Anda bisa memasukkan vitamin dan vaksin ke dalam air yang diminum oleh anak ayam tersebut.
Fase grower
Fase grower dimulai saat ayam petelur memasuki 6-14 minggu dan 14-20 minggu.Tidak dianjurkan pemberian pakan ayam telur dengan energi terlalu banyak di fase ini, sebab bisa membuatnya terlalu gemuk dan justru berdampak pada penurunan produksi telur. Rekomendasi nutrisi untuk ayam petelur di fase grower, antara lain sebagai berikut.
- Usia 6-12 minggu: 17,5% protein, 1% kalsium, 0,43% fosfor, 0,18% garam, dan beragam asam amino.
- Usia 12-15 minggu: 15,5% protein, 1% kalsium, 0,42% fosfor, 0,18% garam, dan asam amino.
- Usia 15 minggu ke atas: 16,5% protein, 2,75% kalsium, 0,4% fosfor, 0,18% garam, dan asam amino.
Jangan lupa untuk memperhatikan kondisi ayam petelur pada fase grower dengan rutin melakukan kontrol berat badan. Dengan demikian, Anda bisa memantau apakah bobot badan ayam petelur sudah sesuai standar atau tidak, sehingga pemberian pakan ayam petelur pun lebih tepat sasaran.
Fase finisher
Pada fase finisher, ayam petelur sudah mulai bisa menghasilkan telur, bahkan produksinya bisa mencapai 5%. Ada beberapa tanda ayam petelur yang sedang berproduksi, seperti jengger membesar dan berwarna merah, mata lebih bersinar, dan kloaka membesar. Berikut rekomendasi nutrisi pakan ayam petelur pada fase finisher.
- Protein sebanyak 16-20%
- Kalsium sekitar 4,40-4,75%
- Fosfor sekitar 0,35-0,48%
- Asam Linoleat sekitar 1,10-1,60%
- Lisin sekitar 0,83-1,02%
- Metionin sekitar 0,38-0,51%
Anda juga bisa menambahkan pemberian omega 3 ke pakan ayam petelur untuk menghasilkan telur omega 3 yang nilai jualnya lebih tinggi. Namun perlu diketahui, sebagus apapun nutrisi dari pakan ayam tersebut, waktu setiap ayam untuk mulai bertelur berbeda-beda. Ada yang sejak berumur 16 minggu, tapi ada juga yang butuh waktu hingga 32 minggu.
Pilih berdasarkan jenis pakan yang tersedia di pasaran
Saat membeli pakan ayam petelur, Anda pastinya menemukan jenis yang berbeda-beda. Ada tepung, crumble, dan pelet. Mari kenali karakteristik dari ketiga jenis pakan tersebut.
- Tepung (mash)
Pakan ayam petelur yang berbentuk tepung paling cocok diberikan kepada bayi ayam karena masih sangat mudah dicerna. Tapi Anda juga bisa memberikannya ke ayam petelur dewasa supaya tidak merasa bosan dengan pakan yang itu-itu saja.
Karena mudah terbawa angin, pakan ayam petelur berbentuk tepung biasanya dicampurkan dengan air terlebih dahulu. Tapi karena pakan yang dicampur air akan lebih mudah rusak atau berjamur, sebaiknya adonan pakan tepung tersebut disesuaikan dengan porsi makan ayam.
- Butiran (crumble)
Pakan ayam petelur jenis crumble lebih padat daripada tepung, tapi masih lebih halus daripada pelet. Dengan tekstur demikian, pakan crumble sering digunakan sebagai pakan transisi bagi anak ayam pada fase grower. Namun ketika diberikan pakan ini, ayam masih sering memilah-milah untuk mencari jagung sehingga mengakibatkan bagian selain biji-bijian terbuang begitu saja.
- Pelet
Memasuki fase finisher, ayam petelur sudah bisa diberi pakan yang bernama pelet. Pada dasarnya, pelet merupakan modifikasi pakan ayam petelur tepung (mash) yang ditekan secara mekanis sampai lebih padat dan keras. Beberapa manfaat pemberian pelet pada ayam petelur, antara lain melancarkan pencernaan, menurunkan risiko pemisahan bahan yang dilakukan oleh ayam untuk mencari biji-bijian dalam pakan, mengurangi energi selama ayam makan, membuat waktu makan jadi lebih singkat, dan meningkatkan konsumsinya.
Sekarang sudah lebih mengerti kan, bagaimana cara memilih pakan yang tepat untuk ayam petelur? Berikut juga sudah ada list beberapa produk pakan ayam telur yang cukup laris di pasaran di bawah ini :
1.Promo di sini
Jika anda tertarik untuk memasang klinik Anda disini, silahkan kontak kami di halaman pasang iklan
2.Promo di sini
Jika anda tertarik untuk memasang klinik Anda disini, silahkan kontak kami di halaman pasang iklan
3. HI-PRO-VITE 324 KJ
( Gambat Hi pro -Vite )
Di kalangan peternak, merk pakan ayam HI-PRO-VITE 324 KJ memang sudah cukup terkenal. Produk buatan PT. Charoen Pokphand Indonesia ini ditujukan untuk ayam di fase finisher, sehingga kalorinya cukup rendah di tiap takaran supaya ayam tidak kegemukan. Butirannya tidak terlalu halus untuk meminimalisir pakan terbuang percuma. Dari pabriknya, HI-PRO-VITE 324 KJ dipasarkan dalam kemasan karung 50 kg, namun di-repack lagi oleh
Lokasi :Jl. Nurul Amal Raya No.15, RT.15/RW.5, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730
Website : www.tanismart.com
4. De Heus Layer D4
( Gambar De heus layer )
Kalau Anda memerlukan pakan ayam petelur yang relatif terjangkau, tapi mengandung hingga 4% kalsium untuk menunjang kualitas telur, De Heus Layer D4 jawabannya. Kandungan protein hanya 18%, jadi menyuplai sedikit kalori saja dalam sekali pemberian. Namun untuk hasil terbaik, sertai pemberian pakan ayam petelur ini dengan vitamin, prebiotik, probiotik, Essential Oil, dan anti-jamur. Untuk harga, De Heus Layer dibandrol sekitar 9000-an rupiah per kg.
Lokasi : Jl. Raya Narogong No.KM 13, RW.5, Cikiwul, Kec. Bantar Gebang, Kota Bks, Jawa Barat 17152
Website : www.deheus.id
Manajemen Pemberian Pakan Ayam Petelur
Sebenarnya kebutuhan pakan ayam petelur dipengaruhi oleh usia dan jenis atau strain ayam tersebut. Sebagai contoh, seorang peternak memiliki ayam petelur strain Hy-line sebanyak 100 ekor yang usianya 14 minggu dan diberi pakan campuran.
Perlu diketahui bahwa kebutuhan pakan ayam petelur strain hy-line di usia ini adalah 70 gram/ekor/hari. Jadi kebutuhan pakan setiap hari untuk 100 ekor ayam petelur adalah 70 gram/ekor/hari x 100 ekor = 7000 gram/hari atau 7 kilogram/hari. Kalau harga pakan sekitar 10 ribuan per kg, maka peternak harus mengeluarkan sekitar 70 ribu rupiah untuk memberi makan semua ayamnya dalam satu hari saja, atau sekitar 2,1 juta dalam satu bulan.
Harga yang cukup lumayan, bukan? Jadi untuk efisiensi pemberian pakan ayam petelur, Anda bisa terapkan beberapa cara di bawah ini.
Anjuran pemberian pakan ayam di negara tropis
Ayam petelur yang diternakkan di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, sebaiknya diberi pakan 2 kali sehari, dengan takaran sekitar 1/3 dari total pakan. Jadi kalau total pakannya 3 kg, Anda bisa memberikan 1 kg di sekali makan. Berikan pakan ini di pagi dan sore hari, dengan catatan ada waktu kosong tempat pakan ayam petelur selama maksimal 1 jam.
Waktu pemberian pakan ayam petelur ini bertujuan untuk membuat feed intake terstimulasi, sekaligus memastikan pakan dikonsumsi secara sempurna. Dengan demikian, pertumbuhan jamur pun dapat diminimalisir.
Pentingnya pakan pre-layer
Pakan pre-layer adalah pakan ayam petelur yang diberikan sekitar 10 hari sebelum ayam mulai memproduksi telur, khususnya ketika terjadi peningkatan ukuran organ reproduksi dan ukuran liver. Pemberian pakan ini bertujuan untuk membuat ayam lebih mudah beradaptasi dengan kandungan pakan fase finisher yang tinggi kalsium. Namun kebutuhan pakan pre-layer tidak terlalu banyak kok, maksimal 1 kg/ayam/hari.
Selain memberikan salah satu dari 10 produk pakan ayam petelur di atas, Anda juga bisa memvariasikan makanan untuk ayam dari sumber alami. Contohnya, jagung, limbah gandum, bekatul, sorgum, kacang kedelai, dan ubi cincang. Tidak ada anjuran khusus terkait waktu pemberiannya, tinggal disesuaikan dengan jadwal atau kebiasaan makan ayam-ayam tersebut.
Kesimpulan
Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan ketika memelihara ayam petelur, salah satu yang terpenting adalah pemberian pakan berkualitas bagus. Oleh karena itu, pada artikel ini telah diulas mengenai berbagai hal terkait pakan ayam petelur, termasuk bagaimana cara memilihnya, rekomendasi serta ulasan produknya, hingga manajamen pemberian pakan untuk produktivitas yang optimal.